Cara Menghitung Bunga Flat

Ada dua teknik utama dalam menghitung bunga kredit, yaitu bunga flat, dan bunga efektif. Untuk bunga efektif agar pembayaran lebih mudah biasanya dimodifikasi menjadi bunga anuitas. Bunga flat atau bunga tetap adalah perhitungan bunga yang paling mudah ditemui dan paling mudah dihitung.
Dalam perhitungan bunga flat, bunga kredit dan cicilan pokok yang dibayar setiap bulannya tetap atau flat.
Bunga flat biasanya dipakai untuk kredit konsumer berjangka pendek seperti kartu kredit, kredit multiguna, kredit tanpa agunan (KTA), kredit kendaraan bermotor, dll.
Namun yang perlu diwaspadai, suku bunga flat terkesan lebih rendah dibanding suku bunga efektif. Padahal bila dihitung-hitung bunga flat bisa dua kali lebih besar dibanding bunga efektif atau bunga anuitas.
Untuk lebih jelas, silakan lakukan simulasi di perbandingan bunga kredit, dan konversi bunga kredit.
Perhitungan Bunga Flat
Prinsip dari bunga flat adalah, cicilan pokok dan bunga per bulannya tetap.
Misal:
P = pokok pinjaman
i = suku bunga per tahun
t = lama kredit dalam bulan
Maka:
Cicilan pokok per bulan = P / t
Bunga per bulan = P x i / 12
Total  bunga yang harus dibayar = P x i / 12 x t
Contoh kasus:
Adi mendapatkan kredit KTA sebesar Rp 12.000.000,- dengan jangka waktu kredit 24 bulan. Bank pemberi KTA tersebut memberikan bunga setahunnya 11%.
Berapakah angsuran per bulan yang harus dibayar?
P = Rp 12.000.000,-
i = 11%
t = 24 bulan
Cicilan pokok = Rp 12.000.000,- / 24  =  Rp 500.000,- 
Bunga = Rp 12.000.000,- x 11% / 12  = Rp  110.000,- 
Angsuran per bulan = Cicilan pokok + Bunga = Rp 610.000,-

Keuntungan Perhitungan Bunga Flat
  • Mudah dihitung
  • Setiap bulan pokok cicilan, bunga dan angsurannya tetap
Kerugian Perhitungan Bunga Flat
  • Suku bunga flat, kadang “menipu” konsumen karena terkesan lebih rendah
  • Bunga total yang dibayar lebih banyak daripada dengan bunga efektif